Sabtu, 21 Januari 2012

Doa Permohonan Pribadi (Mazmur Kontemporer)


Oleh: Nicolas Renleuw
Sekolah Tinggi Filsafat Seminari Pineleng


Dengan kepala tertunduk dan hati terangkat†
Kuhaturkan segala pergumulan hidupku*
Dengarkanlah jeritan hatiku ya Tuhan
Mengapa Engkau begitu kabur dari pandanganku*
Sebab mataku tak mampu menangkap kemuliaan-Mu
Aku berjalan menelusuri lorong gelap*
Tatapanku tak mampu menjangkau Penolongku
Mengapa Engkau begitu samar dari pendengaranku*
Sebab telingaku tak berdaya menangkap gema keagungan-Mu
Seakan tak berujung lorong gelap yang harus kulalui*
Kakiku letih untuk berjalan dalam ketidakpastian
Aku begitu kecil dan sendirian di desa global ini*
Tak ada yang peduli dengan ketidakadilan yang kualami
Aku begitu terasing dari persaingan menuju kemuliaan-Mu*
Bahkan kemajuan teknologi pun tak mampu member penghiburan bagiku
Semua orang sibuk dengan dirinya masing-masing*
Tak berdaya maupun tak peduli ada sesama yang membutuhkan uluran tangan di sampingnya
Begitu berdosakah aku di hadapan-Mu ya Tuhan*
Mengapa aku begitu terasing dari realitas dunia nyata dan dunia maya di sekitarku
Tinggal sedikit iman dan kepasrahan kepada-Mu yang masih kupunya*
Tetapi aku mau belajar lagi untuk berharap dan berserah kepada penyelenggaraan tangan kasih-Mu
Sebab terlalu indah rancangan-rancangan-Mu dalam sejarah hidupku*
Segenap kemampuan rasioku tak dapat menyangsikan kebesaran kasih-Mu
Hanya Engkaulah Allah yang peduli dan setia dalam hidupku*
Angkatlah aku dari dalam lorong gelap ini
Bangkitlah, dan tolonglah aku, ya Allahku!*
Ya, hanya Engkaulah yang mampu mengisi kekosongan jiwaku
Engkaulah satu-satunya pokok keselamatan dan tujuan hidupku*
Dari Tuhanlah segala pertolongan dan berkat atas umat-Mu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar