Nicolas
Renleuw
Sekolah Tinggi Filsafat Seminari Pineleng
Ringkasan
Surat-Surat Katolik
Surat Yakobus
Salam (1:1)
Dari Yakobus kepada 12 suku di
perantauan
Iman dan hikmat
(1:2-8)
Pencobaan merupakan ujian
terhadap iman yang menghasilkan ketekunan karena itu berbahagialah dan biarkan
ketekunan itu berbuah matang. Bagi yang berkekurangan hikmat, mintalah kepada
Allah dalam iman dan pasti diberi. Jangan ragu-ragu dan mendua hati karena
tidak akan tenang dalam hidup.
Keadaan rendah dan
keadaan kaya (1:9-11)
Saudara yang dalam keadaan rendah
memiliki kedudukan yang tinggi dan orang kaya memiliki kedudukan yang rendah.
Pengujian dan
pencobaan (1:12-18)
Setiap pemberian yang baik dan
anugerah yang sempurna berasal dari Allah. Siapa yang tahan uji dalam pencobaan
akan menerima mahkota kehidupan dari Allah. Tetapi pencobaan sendiri tidak
berasal dari Allah tetapi dari keinginan sendiri yang apabila diikuti akan
melahirkan dosa dan lebih jauh melahirkan maut.
Pendengar atau
pelaku firman (1:19-27)
Setiap orang hendaknya cepat
untuk mendengar dan lambat untuk berkata-kata dan marah. Tetapi hendaklah kita
menjadi pelaku firman, tidak hanya pendengar. Karena ibadah yang murni adalah
melaksanakan hukum Allah dalam kehidupan sehari-hari dan menjaga agar tidak
dicemarkan oleh dunia.
Jangan memandang
muka (2:1-13)
Jangan membeda-bedakan orang
khususnya karena ia kaya atau miskin. Laksanakanlah hukum Allah dengan tidak
mengurangi satu bagianpun dari padanya. “Kasihilah sesamamu manusia seperti
dirimu sendiri dengan tidak memandang muka.
Iman tanpa
perbuatan pada hakekatnya adalah mati (2:14-26)
Iman bekerja sama dengan
perbuatan dan oleh perbuatan-perbuatan itu iman menjadi sempurna.
Dosa karena lidah
(3:1-12)
Lidah dianalogikan dengan kemudi
kecil yang mengendalikan perahu ataupun api kecil yang dapat membakar hutan
besar. Dengan lidah kita memuji Tuhan, tetapi dengan lidah pula kita mengutuk
manusia. Kendalikanlah lidah kita agar hal demikian tidak boleh terjadi.
Diarlah dari lidah kita mengalir hal-hal yang baik yang mempengaruhi seluruh
hidup kita.
Hikmat yang dari
atas (3:13-18)
Iri hati, memntingkan diri
sendiri, memegahkan diri dan berdusta melawan kebenaran adalah hikmat yang dari
dunia, dari nafsu manusia dan dari setan-setan, yang mendatangkan kekacauan dan
segala macam perbuatan jahat. Hikmat yang dari atas adalah murni, pendamai,
peramah, penurut, penuh belas kasihan dan buah-buah yang baik., tidak memihak
dan tidak munafik.
Hawa nafsu dan
persahabatan dengan dunia (4:1-10)
Hawa nafsu adalah sumber segala
sengketa dan pertengkaran. Persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan
Allah. Tunduklah kepada Allah dan lawanlah iblis. Rendahkanlah diri di hadapan
Tuhan, dan Ia akan meninggikan kamu.
Jangan memfitnah
orang (4:11-12)
Memfitnah atau menghakimi saudara
berarti mencela hukum dan menghakiminya. Ingatlah bahwa hanya ada satu Pembuat
hukum dan Hakim, yaitu Dia yang berkuasa menyelamatkan dan membinasakan.
Jangan melupakan
Tuhan dalam perencanaan (4:13-17)
Rencanakanlah segala sesuatu
dengan melibatkan Tuhan. Perbuatlah ini atau itu sesuai dengan kehendak Tuhan.
Peringatan kepada
orang kaya (5:1-6)
Peringatan bagi mereka yang
memperoleh kekayaan dengan menindas para buruh dan orang-orang yang benar.
Sengsara akan menimpa mereka yang berlaku demikian.
Bersabar dalam
penderitaan (5:7-11)
Bersabarlah dalam penderitaan dan
ketidakadilan sampai kedatangan Tuhan, karena Ia adalah hakim yang adil.
Turutilah teladan penderitaan dan kesabaran para nabi yang telah berbicara demi
nama Tuhan.
Mengenai sumpah dan
doa untuk orang sakit (5:12-20)
Janganlah bersumpah demi sorga
maupun demi bumi atau demi sesuatu yang lain. Jika ya, katakana ya dan jika
tidak katakan tidak supaya jangan kena hukuman. Apabila menderita, berdoalah.
Bila bergembira, baiklah ia menyanyi. Tetapi jika ada yang sakit panggilah para
penatua jemaat agar mendoakannya sambil mengoleskan minyak dalam nama Tuhan.
Hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.
Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.
Surat Petrus Yang Pertama
Salam (1:1-2)
Salam dan berkat bagi para
pendatang di Pontus, Galatia, Kapadokia, Asia Kecil dan Bitinia yang dipilih
karena rencana Allah dan dikuduskan oleh Roh supaya taat pada Yesus.
Pengharapan, iman
dan kasih (1:3-12)
Kebangkitan Kristus memberikan
pengharapan akan keselamatan bagi mereka yang bertekun dalam iman dan kasih
akan Yesus Kristus sekalipun belum pernah melihat-Nya. Berbagai dukacita karena
pencobaan yang dialami adalah sarana memurnikan iman. Iman akan Yesus itu
mendatangkan sukacita karena telah mencapai tujuannya yaitu keselamatan jiwa.
Kekudusan dan kasih
persaudaraan (1:13-25)
Hiduplah dalam kekudusan
sebagaimana Dia yang kudus yang telah memanggil kamu. Kekudusan yang mendorong
untuk mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas.
Yesus Kristus batu
penjuru (2:1-10)
Pengenalan akan Kristus kiranya
mendorong jemaat untuk membuang segala kejahatan, tipu muslihat, dan segala
macam kemunafikan, kedengkian dan fitnah. Jadilah sama seperti bayi yang baru
lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya
olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan. Jadikanlah Kristus sebagai batu
penjuru untuk membangun suatu rumah rohani yang baru.
Peringatan untuk
hidup sebagai hamba Allah (2:11-17)
Petrus menasihati orang Kristen
non-Yahudi untuk menunjukkan teladan dengan menjauhkan diri dari
keinginan-keinginan daging yang berjuang melawan jiwa. Dengan demikian orang di
sekitarnya dapat mencontoh. Ia menasehati juga agar mereka hidup merdeka dengan
tunduk kepada Allah.
Penderitaan Kristus
sebagai teladan (2:18-25)
Penderitaan Kristus adalah
penderitaan yang tidak harus Ia tanggung tetapi dengan sabar dijalani-Nya
karena sadar akan kehendak Allah. Penderitaan model inilah yang perlu
diteladankan, bukan penderitaan karena dosa sendiri.
Hidup bersama suami
isteri (3:1-7)
Istri hendaklah tunduk pada suami
dan para suami hendaklah hidup bijaksana dengan isterimu. Hormatilah mereka
sebagai teman pewaris dari kasih karunia, yaitu kehidupan, supaya doamu jangan
terhalang.
Kasih dan damai
(3:8-12)
Para jemaat dinasihati untuk
hidup seia sekata, seperasaan mengasihi saudara-saudara, penyayang dan rendah
hati. Janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan ataupu caci maki dengan caci
maki tetapi sebaliknya, hendaklah memberkati.
Menderita dengan
sabar (3:13-4:6)
Yang dimaksudkan ialah lebih baik
menderita karena berbuat baik, jika hal itu dikehendaki Allah, daripada
menderita karena berbuat jahat. Penderitaan yang dimaksudkan ialah penderitaan
sebagaimana yang diteladankan Kristus yakni karena kehendak sadar akan kehendak
Allah.
Hidup orang Kristen
(4:7-11)
Kualitas orang Kristen antara
lain menguasai diri dan menjadi tenang agar dapat berdoa. Juga saling mengasihi
dengan sungguh-sungguh seorang akan yang lain. Juga berbicara dan melayani
dengan kekuatan yang dianugerahkan Allah.
Menderita sebagai
Kristen (4:12-19)
Berbahagialah apabila boleh
menderita dan mengambil bagian dalam penderitaan Kristus. Mereka yang harus
menderita karena kehendak Allah, menyerahkan jiwanya, dengan selalu berbuat
baik, kepada Pencipta yang setia.
Gembalakanlah
kawanan domba Allah (5:1-11)
Nasihat bagi para penatua untuk
menggembalakan domba Allah dengan sukarela sesuai dengan kehendak Allah dan
dengan pengabdian diri, bukan untuk mencari keuntungan. Penatua bukan terutama
untuk memerintah melainkan member teladan. Juga rendahkanlah dirimu seorang
akan yang lain.
Salam (5:12-14)
Surat rupanya disampaikan dengan
perantaraan Silwanus, dan Petrus menyampaikan salam sambil meyakinkan bahwa
inilah kasih karunia yang benar-benar dari Allah supaya jemaat berdiri dengan
teguh di dalamnya.
Surat Petrus Yang Kedua
Salam (1:1-2)
Ditujukan bagi mereka yang
memperoleh iman oleh karena keadilan Allah dan Yesus Kristus.
Panggilan dan
pilihan Allah (1:3-15)
Panggilan yang diberikan Allah
membuat kita harus bersungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan kepada iman
suatu kebajikan, dan kepada kebajikan pengetahuan, dan kepada pengetahuan
penguasaan diri, kepada penguasaan diri ketekunan, dan kepada ketekunan
kesalehan, dan kepada kesalehan kasih akan saudara-saudara, dan kepada kasih
akan saudara-saudara kasih kepada semua orang. Dengan menjawab panggilan Tuhan
tersebut dengan sungguh-sungguh maka tidak akan tersandung.
Nubuat tentang
kemuliaan Kristus telah digenapi (1:16-21)
Petrus menegaskan bahwa mereka
adalah saksi mata atas kuasa dan kedatangan Tuhan. Mereka diteguhkan oleh
firman yang telah disampaikan oleh para nabi. Yang penting diingat ialah bahwa
nubuat-nubuat dalam Kitab Suci tidak boleh ditafsirkan menurut kehendak
sendiri, sebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi
oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah.
Nabi-nabi dan
guru-guru yang palsu (2:1-22)
Nabi-nabi dan guru-guru palsu
ialah mereka yang serakah dan hanya mencari keuntungan diri sendiri dengan
menyebarkan cerita-cerita palsu isapan jempol belaka. Untuk perbuatan mereka
itu hukuman telah lama tersedia dan kebinasaan tidak akan tertunda.
Hari Tuhan (3:1-16)
Petrus mengingatkan bahwa hari
Tuhan itu pasti karena itu kedua suratnya berusaha untuk menyadarkan para
jemaat. Pada hari kedatangan Tuhan, langit akan binasa dalam api dan
unsur-unsur dunia akan hancur dalam nyalanya. Karena itu sambil menantikan
kedatangan-Nya tersebut hendaklah kita tetap tekun.
Penutup (3:17-18)
Petrus mengingatkan lagi supaya
waspada agar jangan terseret ke dalam kesesatan orang-orang yang tak mengenal
hukum dan supaya jangan kehilangan pegangan yang teguh. Hendaklah bertumbuh
dalam Kristus.
Surat Yohanes Yang Pertama
Kesaksian rasul
tentang Firman hidup (1:1-4)
Yohanes menegaskan bahwa ia
adalah saksi mata akan Firman hidup yang dituliskannya. Ia menuliskannya supaya
pembaca pun mengalami persekutuan dengan Bapa dan Ptera. Juga supaya sukacita
yang dirasakannya menjadi sempurna.
Allah adalah terang
(1:5-10)
Allah adalah terang karena itu
bersekutu dengan-Nya berarti kita menjauhkan diri dari kegelapan dan membiarkan
darah Yesus Anak-Nya menyucikan kita dari segala dosa.
Kristus pengantara
kita (2:1-6)
Kristus menjadi pengantara yang
memperdamaikan dosa kita dan seluruh dunia. Mengenal Allah berarti menuruti
perintah-perintah-Nya.
Perintah yang baru
(2:7-17)
Perintah baru ialah firman yang
digenapi dalam diri Yesus Kristus. Ialah yang membawa terang yang sedang
bercahaya dan melenyapkan kegelapan. Hidup dalam terang berarti mengasihi
saudara. Juga tidak mengasihi dunia, sebab jikalau orang mengasihi dunia, maka
kasih akan Bapa tidak ada dalam orang itu.
Antikristus (2:18-27)
Antikristus ialah dia yang
menyangkal baik Bapa maupun anak. Sebab barangsiapa menyangkal anak, ia juga
tidak memiliki Bapa. Barangsiapa mengaku Anak, ia juga memiliki Bapa.
Anak-anak Allah
(2:28-3:10)
Sebagai anak Allah, begitu besar
kasih yang dilimpahkan-Nya kepada kita. Karena itu, tinggallah di dalam
Kristus. janganlah membiarkan seorangpun menyesatkan. Barangsiapa yang berbuat
kebenaran adalah benar, sama seperti Kristus adalah benar. Setiap orang yang
lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi; sebab benih ilahi tetap ada di dalam
dia dan ia tidak dapat berbuat dosa, karena ia lahir dari Allah.
Kasih terhadap
saudara sebagai tanda hidup baru (3:11-18)
Mengasihi terutama bukan dengan
perkataan atau lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran.
Keyakinan di
hadapan Allah (3:19-24)
Apa saja yang kita minta, kita
memperoleh dari pada-Nya, karena kita menuruti segala perintah-Nya dan berbuat
apa yang berkenan kepada-Nya.
Roh Allah dan roh
antikristus (4:1-6)
Janganlah percaya akan setiap roh
tetapi ujilah apakah roh itu berasal dari Allah sebab banyak nabi palsu.
Yohanes menegaskan bahwa yang mendengarkannya berarti berasal dari Allah sebab
ia pun berasal dari Allah, dan demikian pula sebaliknya. Itulah tandanya Roh
kebenaran dan roh yang menyesatkan.
Allah adalah kasih
(4:7-21)
Ajakan untuk saling mengasihi
karena kasih itu berasal dari Allah. Karena itu, barangsiapa tidka mengasihi,
ia tidak mengenal Allah sebab Allah adalah kasih. Kita mengasihi karena Allah
lebih dulu mengasihi kita. Dan perintah ini kita terima dari Dia: barangsiapa
mengasihi Allah, ia harus juga mengasihi saudaranya.
Iman mengalahkan
dunia (5:1-5)
Mengasihi Allah juga berarti
mengasihi mereka yang berasal dari Allah. Sebab semua yang lahir dari Allah,
mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: iman kita.
Kesaksian tentang
Anak Allah (5:6-12)
Allah telah mengaruniakan hidup
yang kekal kepada kita dan hidup itu ada di dalam Anak-Nya. Barangsiapa
memiliki Anak, ia memiliki hidup; barangsiapa tidak memiliki Anak, ia tidak
memiliki hidup.
Pengetahuan akan
hidup yang kekal (5:13-21)
Semuanya ini dituliskan kepada
kamu supaya kamu yang percaya kepada Anak Allah, tahu, bahwa kamu memiliki
hidup yang kekal. Akhirnya, Yohanes mengingatkan kepada pembaca untuk waspada
terhadap segala berhala.
Surat Yohanes Yang Kedua
Salam (1:1-3)
Ditujukan kepada Ibu yang terpilih
dan anak-anaknya.
Tetaplah di dalam
ajaran Kristus (1:4-11)
Diingatkan untuk hidup menurut
perintah-Nya, yaitu bahwa hidup di dalam kasih, sebagaimana telah kamu dengar
dari mulanya. Diingatkan juga agar berhati-hati terhadap berbagai penyesat yang
muncul.
Penutup (1:12-13)
Penulis berharap agar dapat
bertatap muka langsung dengan pembaca suratnya supaya sukacita menjadi
sempurna.
Surat Yohanes Yang Ketiga
Salam (1:1-4)
Ditujukan kepada Gayus yang
dikasihi dalam kebenaran.
Saling menolong dan
perlawanan (1:5-12)
Peneguhan atas tindakan Gayus
yang mencerminkan orang percaya yakni berbuat segala sesuatu untuk
saudara-saudara sekalipun mereka adalah orang-orang asing. Ia dinasehati juga untuk tetap setia dan
meniru yang jahat melainkan yang baik.
Penutup (1:13-15)
Penulis kembali berharap dapat
bertatap muka secara langsung dengan pembaca dan menyampaikan salam kepada
seluruh sahabat.
Surat Yudas
Salam (1:1-2)
Dari Yudas. Ditujukan kepada
mereka yang terpanggil, yang dikasihi dalam Allah Bapa, dan yang dipelihara
untuk Yesus Kristus.
Hukuman atas
guru-guru palsu (1:3-16)
Ajakan untuk setia kepada iman
Kristen dan waspada terhadap guru-guru palsu yang berusaha menyusup. Hukuman
bagi mereka yang tidak percaya diibaratkan misalnya dengan contoh ketika Allah
membinasakan bangsa Israel yang menentangnya, ataupun kisah Sodom dan Gomora.
Nasihat-nasihat
untuk meneguhkan iman (1:17-23)
Diingatkan bahwa menjelang akhir
jaman akan tampil pengejek-pengejek yang akan hidup menuruti hawa nafsu
kefasikan mereka. Mereka adalah pemecah belah. Karena itu ada ajakan untuk
memelihara diri dalam kasih Allah sambil menantikan rahmat Tuhan Yesus Kristus
untuk hidup kekal.
Penutup (1:24-25)
Dimadahkan kemuliaan bagi Allah
yang menjaga agar jangan tersandung dan yang membawa kita dengan tak bernoda
dan penuh kegembiraan di hadapan kemuliaan-Nya.
Mantap eh.... Makasih bro ... 😇
BalasHapusMakasih kawan😊
BalasHapus