Jumat, 20 Januari 2012

Ringkasan Surat-Surat Katolik


Nicolas Renleuw
Sekolah Tinggi Filsafat Seminari Pineleng 

Ringkasan Surat-Surat Katolik

Surat Yakobus
Salam (1:1)
Dari Yakobus kepada 12 suku di perantauan

Iman dan hikmat (1:2-8)
Pencobaan merupakan ujian terhadap iman yang menghasilkan ketekunan karena itu berbahagialah dan biarkan ketekunan itu berbuah matang. Bagi yang berkekurangan hikmat, mintalah kepada Allah dalam iman dan pasti diberi. Jangan ragu-ragu dan mendua hati karena tidak akan tenang dalam hidup.

Keadaan rendah dan keadaan kaya (1:9-11)
Saudara yang dalam keadaan rendah memiliki kedudukan yang tinggi dan orang kaya memiliki kedudukan yang rendah.

Pengujian dan pencobaan (1:12-18)
Setiap pemberian yang baik dan anugerah yang sempurna berasal dari Allah. Siapa yang tahan uji dalam pencobaan akan menerima mahkota kehidupan dari Allah. Tetapi pencobaan sendiri tidak berasal dari Allah tetapi dari keinginan sendiri yang apabila diikuti akan melahirkan dosa dan lebih jauh melahirkan maut.

Pendengar atau pelaku firman (1:19-27)
Setiap orang hendaknya cepat untuk mendengar dan lambat untuk berkata-kata dan marah. Tetapi hendaklah kita menjadi pelaku firman, tidak hanya pendengar. Karena ibadah yang murni adalah melaksanakan hukum Allah dalam kehidupan sehari-hari dan menjaga agar tidak dicemarkan oleh dunia.

Jangan memandang muka (2:1-13)
Jangan membeda-bedakan orang khususnya karena ia kaya atau miskin. Laksanakanlah hukum Allah dengan tidak mengurangi satu bagianpun dari padanya. “Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri dengan tidak memandang muka.

Iman tanpa perbuatan pada hakekatnya adalah mati (2:14-26)
Iman bekerja sama dengan perbuatan dan oleh perbuatan-perbuatan itu iman menjadi sempurna.

Dosa karena lidah (3:1-12)
Lidah dianalogikan dengan kemudi kecil yang mengendalikan perahu ataupun api kecil yang dapat membakar hutan besar. Dengan lidah kita memuji Tuhan, tetapi dengan lidah pula kita mengutuk manusia. Kendalikanlah lidah kita agar hal demikian tidak boleh terjadi. Diarlah dari lidah kita mengalir hal-hal yang baik yang mempengaruhi seluruh hidup kita.

Hikmat yang dari atas (3:13-18)
Iri hati, memntingkan diri sendiri, memegahkan diri dan berdusta melawan kebenaran adalah hikmat yang dari dunia, dari nafsu manusia dan dari setan-setan, yang mendatangkan kekacauan dan segala macam perbuatan jahat. Hikmat yang dari atas adalah murni, pendamai, peramah, penurut, penuh belas kasihan dan buah-buah yang baik., tidak memihak dan tidak munafik.
  
Hawa nafsu dan persahabatan dengan dunia (4:1-10)
Hawa nafsu adalah sumber segala sengketa dan pertengkaran. Persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah. Tunduklah kepada Allah dan lawanlah iblis. Rendahkanlah diri di hadapan Tuhan, dan Ia akan meninggikan kamu.

Jangan memfitnah orang (4:11-12)
Memfitnah atau menghakimi saudara berarti mencela hukum dan menghakiminya. Ingatlah bahwa hanya ada satu Pembuat hukum dan Hakim, yaitu Dia yang berkuasa menyelamatkan dan membinasakan.

Jangan melupakan Tuhan dalam perencanaan (4:13-17)
Rencanakanlah segala sesuatu dengan melibatkan Tuhan. Perbuatlah ini atau itu sesuai dengan kehendak Tuhan.

Peringatan kepada orang kaya (5:1-6)
Peringatan bagi mereka yang memperoleh kekayaan dengan menindas para buruh dan orang-orang yang benar. Sengsara akan menimpa mereka yang berlaku demikian.

Bersabar dalam penderitaan (5:7-11)
Bersabarlah dalam penderitaan dan ketidakadilan sampai kedatangan Tuhan, karena Ia adalah hakim yang adil. Turutilah teladan penderitaan dan kesabaran para nabi yang telah berbicara demi nama Tuhan.

Mengenai sumpah dan doa untuk orang sakit (5:12-20)
Janganlah bersumpah demi sorga maupun demi bumi atau demi sesuatu yang lain. Jika ya, katakana ya dan jika tidak katakan tidak supaya jangan kena hukuman. Apabila menderita, berdoalah. Bila bergembira, baiklah ia menyanyi. Tetapi jika ada yang sakit panggilah para penatua jemaat agar mendoakannya sambil mengoleskan minyak dalam nama Tuhan. Hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.


Surat Petrus Yang Pertama
Salam (1:1-2)
Salam dan berkat bagi para pendatang di Pontus, Galatia, Kapadokia, Asia Kecil dan Bitinia yang dipilih karena rencana Allah dan dikuduskan oleh Roh supaya taat pada Yesus.

Pengharapan, iman dan kasih (1:3-12)
Kebangkitan Kristus memberikan pengharapan akan keselamatan bagi mereka yang bertekun dalam iman dan kasih akan Yesus Kristus sekalipun belum pernah melihat-Nya. Berbagai dukacita karena pencobaan yang dialami adalah sarana memurnikan iman. Iman akan Yesus itu mendatangkan sukacita karena telah mencapai tujuannya yaitu keselamatan jiwa.

Kekudusan dan kasih persaudaraan (1:13-25)
Hiduplah dalam kekudusan sebagaimana Dia yang kudus yang telah memanggil kamu. Kekudusan yang mendorong untuk mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas.

Yesus Kristus batu penjuru (2:1-10)
Pengenalan akan Kristus kiranya mendorong jemaat untuk membuang segala kejahatan, tipu muslihat, dan segala macam kemunafikan, kedengkian dan fitnah. Jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan. Jadikanlah Kristus sebagai batu penjuru untuk membangun suatu rumah rohani yang baru.

Peringatan untuk hidup sebagai hamba Allah (2:11-17)
Petrus menasihati orang Kristen non-Yahudi untuk menunjukkan teladan dengan menjauhkan diri dari keinginan-keinginan daging yang berjuang melawan jiwa. Dengan demikian orang di sekitarnya dapat mencontoh. Ia menasehati juga agar mereka hidup merdeka dengan tunduk kepada Allah.

Penderitaan Kristus sebagai teladan (2:18-25)
Penderitaan Kristus adalah penderitaan yang tidak harus Ia tanggung tetapi dengan sabar dijalani-Nya karena sadar akan kehendak Allah. Penderitaan model inilah yang perlu diteladankan, bukan penderitaan karena dosa sendiri.

Hidup bersama suami isteri (3:1-7)
Istri hendaklah tunduk pada suami dan para suami hendaklah hidup bijaksana dengan isterimu. Hormatilah mereka sebagai teman pewaris dari kasih karunia, yaitu kehidupan, supaya doamu jangan terhalang.

Kasih dan damai (3:8-12)
Para jemaat dinasihati untuk hidup seia sekata, seperasaan mengasihi saudara-saudara, penyayang dan rendah hati. Janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan ataupu caci maki dengan caci maki tetapi sebaliknya, hendaklah memberkati.

Menderita dengan sabar (3:13-4:6)
Yang dimaksudkan ialah lebih baik menderita karena berbuat baik, jika hal itu dikehendaki Allah, daripada menderita karena berbuat jahat. Penderitaan yang dimaksudkan ialah penderitaan sebagaimana yang diteladankan Kristus yakni karena kehendak sadar akan kehendak Allah.

Hidup orang Kristen (4:7-11)
Kualitas orang Kristen antara lain menguasai diri dan menjadi tenang agar dapat berdoa. Juga saling mengasihi dengan sungguh-sungguh seorang akan yang lain. Juga berbicara dan melayani dengan kekuatan yang dianugerahkan Allah.

Menderita sebagai Kristen (4:12-19)
Berbahagialah apabila boleh menderita dan mengambil bagian dalam penderitaan Kristus. Mereka yang harus menderita karena kehendak Allah, menyerahkan jiwanya, dengan selalu berbuat baik, kepada Pencipta yang setia.

Gembalakanlah kawanan domba Allah (5:1-11)
Nasihat bagi para penatua untuk menggembalakan domba Allah dengan sukarela sesuai dengan kehendak Allah dan dengan pengabdian diri, bukan untuk mencari keuntungan. Penatua bukan terutama untuk memerintah melainkan member teladan. Juga rendahkanlah dirimu seorang akan yang lain.

Salam (5:12-14)
Surat rupanya disampaikan dengan perantaraan Silwanus, dan Petrus menyampaikan salam sambil meyakinkan bahwa inilah kasih karunia yang benar-benar dari Allah supaya jemaat berdiri dengan teguh di dalamnya.


Surat Petrus Yang Kedua
Salam (1:1-2)
Ditujukan bagi mereka yang memperoleh iman oleh karena keadilan Allah dan Yesus Kristus.

Panggilan dan pilihan Allah (1:3-15)
Panggilan yang diberikan Allah membuat kita harus bersungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan kepada iman suatu kebajikan, dan kepada kebajikan pengetahuan, dan kepada pengetahuan penguasaan diri, kepada penguasaan diri ketekunan, dan kepada ketekunan kesalehan, dan kepada kesalehan kasih akan saudara-saudara, dan kepada kasih akan saudara-saudara kasih kepada semua orang. Dengan menjawab panggilan Tuhan tersebut dengan sungguh-sungguh maka tidak akan tersandung.

Nubuat tentang kemuliaan Kristus telah digenapi (1:16-21)
Petrus menegaskan bahwa mereka adalah saksi mata atas kuasa dan kedatangan Tuhan. Mereka diteguhkan oleh firman yang telah disampaikan oleh para nabi. Yang penting diingat ialah bahwa nubuat-nubuat dalam Kitab Suci tidak boleh ditafsirkan menurut kehendak sendiri, sebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah.

Nabi-nabi dan guru-guru yang palsu (2:1-22)
Nabi-nabi dan guru-guru palsu ialah mereka yang serakah dan hanya mencari keuntungan diri sendiri dengan menyebarkan cerita-cerita palsu isapan jempol belaka. Untuk perbuatan mereka itu hukuman telah lama tersedia dan kebinasaan tidak akan tertunda.

Hari Tuhan (3:1-16)
Petrus mengingatkan bahwa hari Tuhan itu pasti karena itu kedua suratnya berusaha untuk menyadarkan para jemaat. Pada hari kedatangan Tuhan, langit akan binasa dalam api dan unsur-unsur dunia akan hancur dalam nyalanya. Karena itu sambil menantikan kedatangan-Nya tersebut hendaklah kita tetap tekun.

Penutup (3:17-18)
Petrus mengingatkan lagi supaya waspada agar jangan terseret ke dalam kesesatan orang-orang yang tak mengenal hukum dan supaya jangan kehilangan pegangan yang teguh. Hendaklah bertumbuh dalam Kristus.


Surat Yohanes Yang Pertama
Kesaksian rasul tentang Firman hidup (1:1-4)
Yohanes menegaskan bahwa ia adalah saksi mata akan Firman hidup yang dituliskannya. Ia menuliskannya supaya pembaca pun mengalami persekutuan dengan Bapa dan Ptera. Juga supaya sukacita yang dirasakannya menjadi sempurna.

Allah adalah terang (1:5-10)
Allah adalah terang karena itu bersekutu dengan-Nya berarti kita menjauhkan diri dari kegelapan dan membiarkan darah Yesus Anak-Nya menyucikan kita dari segala dosa.

Kristus pengantara kita (2:1-6)
Kristus menjadi pengantara yang memperdamaikan dosa kita dan seluruh dunia. Mengenal Allah berarti menuruti perintah-perintah-Nya.

Perintah yang baru (2:7-17)
Perintah baru ialah firman yang digenapi dalam diri Yesus Kristus. Ialah yang membawa terang yang sedang bercahaya dan melenyapkan kegelapan. Hidup dalam terang berarti mengasihi saudara. Juga tidak mengasihi dunia, sebab jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada dalam orang itu.

Antikristus (2:18-27)
Antikristus ialah dia yang menyangkal baik Bapa maupun anak. Sebab barangsiapa menyangkal anak, ia juga tidak memiliki Bapa. Barangsiapa mengaku Anak, ia juga memiliki Bapa.



Anak-anak Allah (2:28-3:10)
Sebagai anak Allah, begitu besar kasih yang dilimpahkan-Nya kepada kita. Karena itu, tinggallah di dalam Kristus. janganlah membiarkan seorangpun menyesatkan. Barangsiapa yang berbuat kebenaran adalah benar, sama seperti Kristus adalah benar. Setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi; sebab benih ilahi tetap ada di dalam dia dan ia tidak dapat berbuat dosa, karena ia lahir dari Allah.

Kasih terhadap saudara sebagai tanda hidup baru (3:11-18)
Mengasihi terutama bukan dengan perkataan atau lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran.

Keyakinan di hadapan Allah (3:19-24)
Apa saja yang kita minta, kita memperoleh dari pada-Nya, karena kita menuruti segala perintah-Nya dan berbuat apa yang berkenan kepada-Nya.

Roh Allah dan roh antikristus (4:1-6)
Janganlah percaya akan setiap roh tetapi ujilah apakah roh itu berasal dari Allah sebab banyak nabi palsu. Yohanes menegaskan bahwa yang mendengarkannya berarti berasal dari Allah sebab ia pun berasal dari Allah, dan demikian pula sebaliknya. Itulah tandanya Roh kebenaran dan roh yang menyesatkan.

Allah adalah kasih (4:7-21)
Ajakan untuk saling mengasihi karena kasih itu berasal dari Allah. Karena itu, barangsiapa tidka mengasihi, ia tidak mengenal Allah sebab Allah adalah kasih. Kita mengasihi karena Allah lebih dulu mengasihi kita. Dan perintah ini kita terima dari Dia: barangsiapa mengasihi Allah, ia harus juga mengasihi saudaranya.

Iman mengalahkan dunia (5:1-5)
Mengasihi Allah juga berarti mengasihi mereka yang berasal dari Allah. Sebab semua yang lahir dari Allah, mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: iman kita.

Kesaksian tentang Anak Allah (5:6-12)
Allah telah mengaruniakan hidup yang kekal kepada kita dan hidup itu ada di dalam Anak-Nya. Barangsiapa memiliki Anak, ia memiliki hidup; barangsiapa tidak memiliki Anak, ia tidak memiliki hidup.

Pengetahuan akan hidup yang kekal (5:13-21)
Semuanya ini dituliskan kepada kamu supaya kamu yang percaya kepada Anak Allah, tahu, bahwa kamu memiliki hidup yang kekal. Akhirnya, Yohanes mengingatkan kepada pembaca untuk waspada terhadap segala berhala.


Surat Yohanes Yang Kedua
Salam (1:1-3)
Ditujukan kepada Ibu yang terpilih dan anak-anaknya.

Tetaplah di dalam ajaran Kristus (1:4-11)
Diingatkan untuk hidup menurut perintah-Nya, yaitu bahwa hidup di dalam kasih, sebagaimana telah kamu dengar dari mulanya. Diingatkan juga agar berhati-hati terhadap berbagai penyesat yang muncul.

Penutup (1:12-13)
Penulis berharap agar dapat bertatap muka langsung dengan pembaca suratnya supaya sukacita menjadi sempurna.


Surat Yohanes Yang Ketiga
Salam (1:1-4)
Ditujukan kepada Gayus yang dikasihi dalam kebenaran.

Saling menolong dan perlawanan (1:5-12)
Peneguhan atas tindakan Gayus yang mencerminkan orang percaya yakni berbuat segala sesuatu untuk saudara-saudara sekalipun mereka adalah orang-orang asing.  Ia dinasehati juga untuk tetap setia dan meniru yang jahat melainkan yang baik.

Penutup (1:13-15)
Penulis kembali berharap dapat bertatap muka secara langsung dengan pembaca dan menyampaikan salam kepada seluruh sahabat.
  
Surat Yudas
Salam (1:1-2)
Dari Yudas. Ditujukan kepada mereka yang terpanggil, yang dikasihi dalam Allah Bapa, dan yang dipelihara untuk Yesus Kristus.

Hukuman atas guru-guru palsu (1:3-16)
Ajakan untuk setia kepada iman Kristen dan waspada terhadap guru-guru palsu yang berusaha menyusup. Hukuman bagi mereka yang tidak percaya diibaratkan misalnya dengan contoh ketika Allah membinasakan bangsa Israel yang menentangnya, ataupun kisah Sodom dan Gomora.

Nasihat-nasihat untuk meneguhkan iman (1:17-23)
Diingatkan bahwa menjelang akhir jaman akan tampil pengejek-pengejek yang akan hidup menuruti hawa nafsu kefasikan mereka. Mereka adalah pemecah belah. Karena itu ada ajakan untuk memelihara diri dalam kasih Allah sambil menantikan rahmat Tuhan Yesus Kristus untuk hidup kekal.

Penutup (1:24-25)
Dimadahkan kemuliaan bagi Allah yang menjaga agar jangan tersandung dan yang membawa kita dengan tak bernoda dan penuh kegembiraan di hadapan kemuliaan-Nya.

2 komentar: